Visi Sekolah
Berlandaskan Iman Dan Taqwa Menjadi Lembaga Pendidikan Dan Pelatihan Kejuruan Yang Bertaraf Internasional
Misi Sekolah
1. Meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia serta membentuk pribadi yang berakhlakul karimah
2. Meningkatkan mutu layanan dan mengimplementasikan sistem manajemen mutu iso 9001;2000
3. Melaksanakan kurikulum dan sistem pembelajaran yang flexible
4. Mengembangkan sarana prasarana dan lingkungan yang sesuai dengan tuntutan standar pelayanan minimal
5. Meningkatkan dan mengembangkan kerjasama dengan institusi pasangan/instansi terkait
6. Mengembangkan unit produksi dan jasa dalam rangka menunjang kemandirian sekolah
Nilai - nilai
1. Saling Percaya dan Menghargai
Saling percaya sesama anggota dalam melaksanakan tugas, setiap warga memiliki keinginan untuk sukses bersama, tidak saling mencurigai dengan membangun semangat keunggulan dan positive thinking, saling menghargai keunggulan, keahlian dan menyadari kekurangan masing-masing
2. Kebersamaan (togetherness)
Menentukan tujuan bersama, membagi dan menyelesaikan tugas bersama, mencapai hasil dan menikmati bersama
3. Imtaq
Beriman dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa, menjaga nilai-nilai bahwa bekerja itu adalah bahagian dari ibadah serta menjunjung tinggi moralitas
4. Kretivitas dan inovasi ( Innovation and Creativity )
Kreatif dan tidak cepat puas dengan apa yang sudah dicapai, inovasi yang tiada henti.
5. Pelayanan Prima
Memberi layanan prima pada pelanggan internal dan eksternal dengan mengembangkan sikap ramah, pelayanan yang cepat, tepat dan efesien.
Tujuan
1. Mempersiapkan peserta didik berakhlakul karimah , menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di DU/DI bertaraf nasional dan internasional sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian pilihannya.
2. Membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya.
3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Strategi
Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi maka dilakukan langkah-langkah strategis diantaranya :
1. Mengadakan Sosialisasi/pemasyarakatan Visis dan misi
2. Melakukan pengkajian serta penentuan Program keahlian yang akan dijadikan sebagai program keahlian yang dikembangkan sebagai pilot projek implementasi Sekolah bertaraf Internasional
3. Menyusun Rencana Strategis ( Renstra ) untuk lima Tahun kedepan
Selasa, 19 Agustus 2008
SELAYANG PANDANG SMKN2 KOTA TASIKMALAYA
Diposting oleh I.Ridwan Farid, S.Pd di 21.56 0 komentar
Senin, 21 Juli 2008
SAATNYA GURU JADI TAULADAN
Pepatah lama mengatakan, GURU itu singkatan dari DIGUGU DAN DITIRU, jadi pada saat kita memutuskan untuk memilih profesi sebagai seorang guru, maka pada saat itu pula kita harus siap menjadi sosok yang pantas digugu dan ditiru, atau dengan kata lain menjadi suri tauladan paling tidak untuk anak didik kita.
Tapi sebagai manusia biasa, guru juga tidak bisa lepas dari khilap dan kesalahan yang sifatnya manusiawi. Disinilah kadang guru menjadi sasaran tudingan berbagai pihak, baik dari pihak pimpinan ataupun masyarakat sebagai pengguna jasa pendidikan.
di sisi lain pada penegakan disiplin kadangkala guru dihadapkan pada masalah yang dilematis pada saat menangani kasus kasus yang terjadi pada siswa nya, apabila terlalu lunak dianggap tidak mempunyai keberanian dalam menegakan disiplin, begitu juga kalau terlalu keras, tidak jarang guru yang dilaporkan oleh orang tua siswa ke polisi atau menjadi sasaran pemerasan wartawan gadungan yang membesar besarkan masalah supaya berita yang diangkat bernilai komersil.
Apalagi kalau dilihat dari sisi kesejahtraan, tidak jarang guru harus mencari kerja sampingan sana-sini untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, yang akibatnya guru tersebut kurang terfokus pada anak didiknya karena "kejar setoran". Sebenarnya hal tersebut bukan semata mata gaji yang kecil, karena hal itu sifatnya relatif, tapi yang jelas hal itu terjadi karena tidak seimbangnya antara kemampuan dengan keinginan yang terlalu tinggi.
Melihat fakta-fakta diatas sudah saatnya kita menilai keberadaan guru itu secara proporsional, kita sangat berharap sosok guru kedepan mampu menjadi sosok yang benar benar jadi panutan, bukan ditakuti tapi disegani dan dicintai oleh muridnya dan masyarakat sebagai pengguna jasa pendidikan, disisi lain juga masyarakat harus bisa nenerima sosok guru apa adanya sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan, juga perlu komunikasi yang efektif antara guru, siswa, masyarakat dan pemerintah agar segala permasalahan yang terjadi bisa diselesaikan dengan `win win solution'
Diposting oleh I.Ridwan Farid, S.Pd di 15.01 1 komentar